Dorong Keadilan Reproduksi, Gubernur Jabar Sebut Suami Penerima Bansos Harus Vasektomi
April 30, 2025
(Doc-Pinterest)
Bandung, bukainnews.id — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan kontroversial dengan mewajibkan penerima bantuan sosial (bansos) untuk vasektomi. Kebijakan itu berlaku khususnya bagi kaum pria, agar menjalani vasektomi terlebih dahulu sebelum menerima bantuan.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk dorongan agar laki-laki turut ambil bagian dalam program Keluarga Berencana (KB), tidak hanya membebani perempuan. "Kenapa, jangan membebani reproduksi hanya perempuan, perempuan jangan menjadi orang yang menanggung beban dari reproduksi. Harus laki-laki, harus laki-laki," tegasnya.
Dalam pernyataannya pada Selasa (29/4/2025), ia menyebut bahwa syarat itu telah ia terapkan dan bahkan mengklaim telah berhasil. Namun, ia tidak merinci kapan dan di mana kebijakan tersebut efektif berlaku.
“Iya Pak, saya sudah berhasil, Pak. Bapak bisa melihat di tayangan saya,” ujarnya, merujuk pada program tayangan yang pernah ia publikasikan.
Dedi menegaskan bahwa ia selalu meminta warga penerima bansos untuk terlebih dahulu mengikuti program KB. Dengan penekanan pada laki-laki sebagai pihak yang wajib menjalani vasektomi.
"Saya selalu menuntut orang saya bantu [dapat bansos] KB dulu. Harus hari ini dikejar, yang KB, harus laki-laki," ujarnya, pada Selasa (29/4/2025).
Sebagai mantan Bupati Purwakarta, Dedi memang termenal dengan kebijakan-kebijakan yang nyeleneh namun berani. Menurut prediksi, kebijakan ini akan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. (Red).