Breaking News
Mode Gelap
Artikel teks besar

Hujan Petir Renggut Nyawa Petani di Gresik, BPBD Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem

                          (Doc-Istimewa)

Gresik, bukainnews.id — Satu orang petani meninggal dunia setelah tersambar petir di area persawahan Desa Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, Selasa (9/12). Cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut terjadi bersamaan dengan hujan disertai kilat pada sore hari.

Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB ketika dua petani, Karso (57) dan Tari (60), sedang bekerja di sawah.
"Membersihkan lahan untuk menanam tebu," kata Kapolsek Balongpanggang AKP Wiwit Maryanto.

Setelah hujan turun, kedua petani tersebut memilih berteduh di bawah pohon sambil membawa cangkul. Namun, sambaran petir tiba-tiba terjadi dan mengenai keduanya. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung memberi pertolongan.
"Kedua korban terbaring di tepi sawah," ujarnya.

Karso meninggal di lokasi, sedangkan Tari pingsan dan kini mendapatkan perawatan intensif di RS Wali Songo.
"Masih menjalani perawatan intensif di RS Wali Songo," kata Wiwit.

Sementara itu, Ketua BPBD Gresik Sukardi mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan, terutama pada sore hari.
"Juga berpotensi memicu angin kencang maupun banjir luapan sungai," jelasnya.

Ia menyebut hampir seluruh wilayah Gresik berisiko terdampak, dipicu angin barat yang bergerak dengan kecepatan 44 kilometer per jam.
"Juga berpotensi memicu gelombang tinggi. Sehingga harus berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah saat hujan turun," pesannya.

Sebelumnya, angin puting beliung melanda Driyorejo dan merusak puluhan rumah di dua desa, yaitu Karangandong dan Banjaran.
"Mayoritas pada bagian atap, saat ini sudah dilakukan perbaikan," ujar Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram.