Breaking News
Mode Gelap
Artikel teks besar

Hujan Ekstrem Picu Longsor dan Banjir di Sumatera Utara, Berikut Rinciannya

                           (Doc-Istimewa)

Sumatera Utara, bukainnews.id - Hujan deras yang melanda Sumatera Utara beberapa hari terakhir menyebabkan rangkaian bencana banjir dan longsor. Bencana tersebut terjadi di enam daerah, yakni Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, serta Nias.

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan menyebut total ada 20 kejadian bencana. Mulai dari tanah longsor, banjir, hingga peristiwa pohon tumbang. Data tersebut mencatat 10 orang meninggal, 3 luka-luka, dan 6 lainnya hilang.

“Dampak kerusakan juga cukup luas, yaitu 2.393 kepala keluarga terdampak kerusakan rumah dan 445 warga harus mengungsi. Sementara sejumlah akses jalan utama masih tertutup material longsor,” ujar Whisnu. Serangkaian longsor dan banjir telah mengganggu permukiman, fasilitas umum, serta akses jalan di berbagai titik.

Kota Sibolga menjadi salah satu wilayah dengan dampak cukup besar. Di mana, enam kejadian tanah longsor mengakibatkan lima warga tewas, tiga terluka, serta empat orang hilang. Peristiwa ini juga merusak 17 rumah warga. Di Tapanuli Tengah, empat warga meninggal akibat longsor dan kerusakan satu rumah. Sementara itu, banjir yang berlangsung 17–22 November 2025 merugikan bagi ribuan kepala keluarga.

Terkait wilayah lain, di Mandailing Natal material longsor menutup Jembatan Aek Inumon II, dan banjir besar di Muara Batang Gadis memaksa 400 warga mengungsi dan merendam ratusan rumah. Di Tapanuli Selatan, insiden pohon tumbang mengakibatkan satu korban jiwa serta satu warga luka-luka. Adapun di Tapanuli Utara, tiga lokasi longsor menutup jalan dan merusak dua rumah, menyebabkan satu warga terluka.

“Selanjutnya di Nias, longsor menutup akses jalan utama di Desa Hiligodu, Gunungsitoli. Sejak laporan pertama masuk, Polri langsung bergerak mengevakuasi warga serta mengamankan dan mengatur lalu lintas di sejumlah titik terdampak,” katanya.

Pencarian terhadap enam warga hilang masih terus berlangsung bersama BPBD, Basarnas, TNI, dan relawan. Dalam mendukung upaya penanganan bencana, Polri mengerahkan kekuatan besar, termasuk empat SSK Sat Brimob, satu SST Samapta, dua tim Dokkes, dan tim Bidang Teknologi Informasi (Bid TI) khususnya di wilayah Tapanuli Tengah. (Red).