Pramono Anung Rencanakan Jembatan Layang Berbentuk Donat untuk Integrasi Transportasi Jakarta
Oktober 13, 2025
(Doc-nixnews)
Jakarta, bukainnews.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjadi pihak yang pertama kali menggagas ide pembangunan jembatan layang berbentuk donat di kawasan Dukuh Atas. Hal ini sebagaimana pernyataan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo.
“Begitu melihat kawasan yang demikian baik ini, Pak Gubernur minta Pak Tuhiyat untuk melakukan pengintegrasian (moda transportasi umum) secara utuh. Bahkan beliau sudah menyampaikan targetnya 2027,” ucapnya.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) segera menyiapkan rencana pembangunan jembatan yang akan menghubungkan empat moda transportasi utama di Jakarta. Transportasi tersebut yakni MRT, LRT Jabodebek, Commuter Line (KRL), dan kereta bandara.
“Kita akan bangun (jembatan) yang akan menghubungkan empat moda transportasi. Ada KRL, ada LRT Jabodebek, ada MRT, kemudian ada kereta bandara,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, dalam acara MRTJ Fellowship Program 2025 di Jakarta, Kamis (9/10).
Jembatan ini akan memiliki konsep serupa dengan jembatan penghubung di kawasan Cakra Selaras Wahana (CSW) Blok M yang mengintegrasikan MRT dan Transjakarta. Namun, bentuknya akan lebih futuristik dengan struktur menyerupai lingkaran atau donat.
Tuhiyat menjelaskan, jembatan tersebut akan dibangun dengan lebar sekitar 12 meter. Sebagian besar area jembatan untuk lalu lintas publik, sementara sebagian lainnya akan menjadi zona komersial.
“Kita akan coba bangun (jembatan) dengan lebar 12 meter. Tujuh meternya untuk traffic public, kemudian lima meternya untuk bisnis,” katanya. Pembangunan jembatan ini harapannya dapat memperkuat konsep integrasi transportasi di kawasan Dukuh Atas yang saat ini sudah menjadi titik temu berbagai moda transportasi massal di Jakarta. (Red).