Audit 80 Ponpes Tua Dimulai, Kemen PU Antisipasi Risiko Bangunan Pasca Kasus di Sidoarjo
Oktober 12, 2025
(Doc-Tirtoid)
Jakarta, bukainnews.id – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mulai melakukan audit konstruksi terhadap puluhan pondok pesantren (ponpes) tua di Indonesia. Program ini merupakan langkah antisipatif setelah ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, menyebut audit tahap awal akan mencakup 80 ponpes hingga Desember 2025. Audit berfokus pada pesantren dengan lebih dari 1.000 santri atau memiliki bangunan empat lantai.
“Sampai Desember ini ada 80 pondok pesantren yang akan kami audit. Kami melakukan review dokumen perencanaan dan memberikan rekomendasi perbaikan,” ujar Dewi saat melakukan peninjauan di Ponpes Tremas, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, proses audit berlangsung secara bertahap karena jumlah ponpes di Indonesia mencapai lebih dari 42 ribu. Ponpes Tremas menjadi salah satu prioritas audit karena termasuk pesantren tertua di Indonesia, berdiri sejak 1820. Selain di Pacitan, lokasi audit tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
“Kami mendampingi proses persetujuan pembangunan gedung. Kalau nanti terdapat kekurangan, akan kami putuskan apakah perlu intervensi fisik atau tidak,” jelasnya. Untuk saat ini, Kemen PU masih menunggu arahan lebih lanjut sebelum melakukan intervensi fisik terhadap bangunan yang berisiko. (Red).