Breaking News
Mode Gelap
Artikel teks besar
WEB UTAMA

Makanan MBG Cepat Basi, Laboratorium Jabar: Dipicu Bakteri dan Faktor Higienitas

                            (Doc-nixnews)

Bandung, bukainnews.id - Sebanyak 20 kali kejadian luar biasa (KLB) keracunan akibat makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa ini terjadi di Jawa Barat sepanjang Januari–September 2025.

Hal itu sebagaimana pernyataan Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ryan Bayusantika Ristandi, usai melakukan pemeriksaan terhadap 163 sampel makanan MBG dari 11 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. "Ada 20 kali KLB keracunan MBG," ujarnya, Jumat (26/9/2025).

Dari hasil uji laboratorium, 23% sampel positif terkontaminasi bakteri berbahaya. Contohnya seperti Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Bacillus cereus. "Sedangkan pemeriksaan laboratorium kimia menunjukkan 92% negatif dan 8% positif, salah satunya nitrit," katanya.

Ia menjelaskan, kasus keracunan lebih banyak karena bakteri Salmonella dan Bacillus cereus pada pemeriksaan mikrobiologi. Selain itu, juga karena nitrit pada pemeriksaan kimia.

Ryan menegaskan, kualitas air, peralatan dapur, hingga kebersihan pekerja sangat berpengaruh terhadap risiko keracunan. "Air yang untuk mencuci bahan makanan, peralatan, maupun tangan pekerja dapur harus memenuhi syarat kualitas mikrobiologi dan kimia. Harus bebas E. coli, bebas bahan kimia berbahaya," tegasnya.

Ia menyebut jika air terkontaminasi, bakteri penyebab penyakit dapat dengan mudah masuk. "Jika air tercemar, bisa menjadi sumber masuknya kuman penyebab keracunan seperti E. coli, Salmonella, Vibrio cholerae," jelasnya.

Lebih jauh, ia menekankan peralatan dapur perlu dicuci bersih dan dipisahkan antara yang untuk bahan mentah dan makanan matang agar tidak menimbulkan kontaminasi silang. "Untuk pekerja dapur juga harus memperhatikan kebersihan tangan, kuku, rambut, dan pakaian kerja. Pekerja yang sedang sakit tidak boleh menangani makanan," ujarnya.

Makanan yang cepat basi, tambahnya, umumnya karena pertumbuhan bakteri akibat penyimpanan terlalu lama pada suhu ruang. "Faktor fisik, seperti kelembapan tinggi, peralatan yang tidak higienis, hingga kemasan yang tidak rapat, juga mempercepat proses pembusukan," pungkasnya. (Red).
Tutup Iklan
WEB UTAMA