Dari 21,5% jadi 19,8%, BGN Sebut Angka Stunting Indonesia Terus Menurun
September 24, 2025
(Doc-Istimewa)
Jakarta, bukainnews.id – Upaya menekan prevalensi stunting di Indonesia membuahkan hasil menggembirakan. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 mencatat angka stunting nasional menurun menjadi 19,8%. Capaian ini tidak hanya lebih baik daripada tahun 2023 yang mencapai 21,5%, tetapi juga melewati target nasional 2024 sebesar 20,1%.
Keberhasilan tersebut semakin memperkuat efektivitas intervensi yang dilakukan berbagai pihak. Badan Gizi Nasional (BGN) berperan aktif melalui intervensi gizi spesifik untuk balita, ibu hamil, dan menyusui, serta intervensi sensitif yang mencakup sanitasi, penyediaan air bersih, hingga edukasi gizi.
Program unggulan BGN, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi salah satu motor penurunan angka stunting. Hingga Agustus 2025, penerima manfaat MBG sudah mencapai lebih dari 15 juta orang. "Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta dan insyaallah akan mendekati angka 20 juta," ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Dadan menambahkan, kelompok rentan perlu mendapat perhatian lebih besar. "Sekitar 60% anak-anak dari kalangan ini tidak punya akses yang baik terhadap makanan dengan gizi seimbang. Anak-anak mereka juga jarang minum susu karena tidak mampu beli susu. Mereka yang sekarang ada dalam kandungan tetapi 20 tahun kemudian di 2045 akan menjadi tenaga kerja produktif," ujarnya.
Survei SSGI 2024 juga menampilkan perkembangan lain, yakni penurunan angka wasting menjadi 7,4%. Meski demikian, kasus underweight sedikit meningkat sehingga tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat. (Red).