UTBK 2025 Dipenuhi Kecurangan, Mulai dari Pemalsuan Identitas hingga Joki
April 30, 2025
(Doc-Pinterest)
Jakarta, bukainnews.id — Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mengungkap adanya kecurangan. Dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) selama 6 hari terakhir, terdapat 50 kasus kecurangan dan 10 orang joki dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, menyampaikan temuan tersebut dalam konferensi pers di Jakarta, pada Selasa (29/4/2025). “Jumlah peserta yang terlibat kurang lebih 50. Jumlah jokinya kurang lebih 10 keterlibatan,” ungkapnya.
Modus kecurangan yang para peserta lakukan sangat beragam. Eduart memaparkan bahwa ada yang menggunakan kamera tersembunyi di kacamata, mikrofon dan pengeras suara pada alat bantu dengar. Bahkan hingga menggunakan aplikasi pengendali jarak jauh di komputer untuk mengakses bantuan dari luar.
Tidak hanya itu, panitia juga menemukan kecurangan berupa penggunaan alat komunikasi yang berada di tubuh peserta untuk menerima jawaban dari pihak luar. Dalam sejumlah kasus, joki akan menggantikan peserta ujian dengan menggunakan identitas palsu.
Pemalsuan dokumen seperti ijazah dan foto peserta pun sebagai bagian dari modus perjokian ini. Ia mengungkapkan bahwa panitia menemukan adanya jaringan joki yang terorganisir dan beroperasi lintas wilayah.
Padahal, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan. Termasuk penggunaan pemindai logam (metal detector) di seluruh lokasi ujian. Namun, menurutnya, kecanggihan alat yang pelaku gunakan membuat beberapa modus kecurangan masih berhasil lolos dari pengawasan.
"Tentu di poin ini bisa saja terindikasi sudah ada di lokasi UTBK yang kita temukan ada keterlibatan orang dalam," ujarnya.
Panitia SNPMB saat ini tengah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus-kasus tersebut. Sekaligus memperketat pengawasan dalam sisa pelaksanaan UTBK 2025 agar proses seleksi tetap berlangsung adil dan transparan. (Red).